Selasa, 15 Januari 2013

sejarah candi muaro jambi




   Tentang Candi Muaro Jambi


KOMPLEKS Percandian Muaro Jambi yang di dalamnya tersimpan lebih dari 80 reruntuhan candi dan sisa-sisa permukiman kuno dalam rentang abad IX-XV Masehi. Meskipun belum sepopuler candi lain di Pulau Jawa, situs purbakala yang diyakini juga sebagai salah satu pusat pengembangan agama Buddha di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya ini merupakan aset yang dapat dimanfaatkan di bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan, pariwisata, sosial, agama, dan ekonomi.
Situs purbakala ini membentang dari barat ke timur di tepian Sungai Batanghari sepanjang 7,5kilometer.Kompleks percandian ini dapat ditempuh melalui darat dan sungai dengan jarak dari Kota Jambi sejauh 30 Km. Dari sekitar 80 reruntuhan candi yang sudah diketahui, yang oleh masyarakat setempat disebut menapo, baru sebagian kecil yang sudah dipugar. Berdasarkan sisa-sisa reruntuhan yang ada, sebuah bangunan menggunakan batu merah.
Candi-candi yang sudah dibangun dan bisa dikunjungi wisatawan adalah Candi Vando Astano, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Gedong 1, Candi Gedong 2, dan kolam Talaga Rajo. Juga terdapat Kanal-Kanal Tua yang mengelilingi komplek Percandian ini. Lokasinya tersebar di Desa Muaro Jambi, Kemingking Dalam, dan Danau Lamo.
Pemprov Jambi telah menyusun master plan pengembangan situs candi Muaro Jambi dan berikut Design Engineering (DED) detail untuk menentukan Restorasi Pengembangan Situs tersebut sebesar lebih kurang 12 triliyun.
Desa Muaro Jambi Kecamatan Muaro Sebo adalah tempat/lokasi candi Muaro Jambi, terletak 2 km sebelah timur laut kota Jambi atau 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan darat melalui Jembatan Batanghari 2. Dikawasan ini terdapat Candi Astano, Candi Tinggi, Candi Gumpung, Candi Kembar Batu, Candi Gedong, Candi Kedato dan Candi Koto Mahligai. Dilihat dari segi arsiteknya, bangunan tersebut merupakan kebudayaan Budhis pada abad ke IV dan V masehi. Salah satu penemuan arca di Candi Gumpung memperlihatkan ciri-ciri yang banyak persamaannya dengan arca Prajnaparamita dari zaman Singosari. Beberapa meter dari candi telaga tempat pemandian para raja yang dinamakan telaga Rajo.

Kelompok Candi Tinggi terletak kurang lebih 200 meter timur laut Candi Gumpung. Candi berukuran 75 x 92 meter yang dipagar sejak tahun 1979-1988. Pintu gerbang utamanya berada disisi timur. Didalam halaman kelompok Candi Tinggi terdapat sebuah candi Induk dan enam buah Candi Perwara (penampilan)

Selain itu terdapat sisi lantai bata di depan candi induk yang memiliki denah berbentuk bujur sangkar ukuran 16 X 16 meter. Setelah dipagar, kini candi Induk memiliki dua teras dan tubuhnya cendrung mengecil keatas.

Lalu ada 6 buah candi lagi yang hanya bagian pondasi dan sedikit bagian kakinya saja. Sejumlah temuan penting yang dapat ditemukan dari kelompok Candi Tinggi adalah sebuah potongan benda dari besi dan perunggu, kaca kuno, pecahan-pecahan arca batu, pecahan-pecahan keramik yang umumnya alat-ala rumah tangga  yang berasal dari china dari abad 9-14 M serta ratusan bata bertulis, bertanda, serta ratusan bata bercap. Dan  huruf pada bata menunjukkan tertulis huruf Pallawa (Prenagari).

Dikompleks candi Muaro Jambi ini, terdapat Candi Kembar Batu, letaknya sekitar 250 meter di tenggara Candi Tinggi yang dibatasi fisik oleh pagar keliling yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran yang tidak sama setiap sisinya, namun secara kasar dapat dihitung 64 X 54 meter persegi dan terdapat struktur tiang bangunan yang terbuat dari kayu dan lantai yang terbuat dari batu bata. Gong Cina pernah ditemukan oleh para arkeolog. Gong yang berasal dari perunggu beraksara Cina ini disebut-sebut sebagai gong perang, yang kini tersimpan di Museum Negeri Jambi. Dan ada juga candi induk,berukuran 11,5 x 11,5 meter berada didepan Candi Perwara (penampil). Candi Induk ini memiliki tangga pada bagian timurnya.

Kemudian Candi Gedong yang terdiri dari dua bagian yakni Gedong 1 dan Gedong 2. Keduanya sangat berdekatan lokasinya sekitar 150 meter. Candi ini terletak sekitar 1.450 meter dari sebelah timur Candi Kedaton, sama-sama memiliki struktur tangga di sebelah timur. Candi Gedong 1 sangat unik, dibangunan yang berbentuk bujur sangkar ini banyak dijumpai temuan lepas purbakala seperti mata uang kepeng dari Cina sebanyak 161 buah, peralatan keagamaan, bata berprofil, bata bertekuk, bata bergores dan kramik Cina serta gerabah local (tembikar). Sebagian besar uang tersebut dalam keadaan aus dan sulit dibaca. Sebagian besar hurufnya berasal dari Dinasti Tang (618-907 M), dinasti Tang selatan (937-976 M), dan dinasti Sung ( 960-1280 M). Di lokasi Candi Gedong juga terdapat sebuah arca Jagopati ( Arca Prajurit)

Tak kalah menakjubkannya, Sampai awal abad ke-21 M ini, disitus candi Muaro Jambi telah teridentifikasi kurang lebih 110 bangunan candi yang terdiri dari kurang 39 kelompok candi. Bangunan candi tersebut adalah peninggalah kerajaan melayu hingga kerajaan Sriwijaya, yang berlatar belakang kebudayaan melayu budhis. Diperkirakan candi-candi dilokasi situs sejarah candi Muaro jambi mulai dibangun sejak abad 4 M, salah satu diantara kelompok candi tersebut adalah Candi Gumpung.

Lokasi kelompok Candi gumpung berada pada 500 meter dikanan mudik sungai Batanghari. Candi Gumpung adalah candi terbesar kedua setelah candi Kedaton. Candi Gumpung tersusun dari bangunan bata dari berbagai bentuk dan ukuran. Dan disini pernah ditemukan benda purbakala yang berhasil di ketemukan oleh para arkeolog. Kelompok Candi Gumpung dibatasi pagar keliling yang membentuk bujur sangkar yang memiliki ukuran panjang keseluruhan 604,40 meter. Luas keseluruhan areal Candi Gumpung adalah 229,50 m2. Candi Gumpung memiliki Candi Perwara (penampil) sebanyak 5 buah, yang belum jelas benar wujudnya, 4 buah gapura dan 2 buah tempat yang diperkirakan bekas kolam. Gumpung berasal dari penamaan sebuah menapo gumpung dari masyarakat sekitar, dalam bahasa melayu berarti papak atau patah atau terpotong  diatasnya.

B.      Macam-Macam Candi di Jambi
1. Candi Kedaton Muaro Jambi
Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Provinsi Jambi menemukan struktur baru candi di bawah Candi Kedaton, salah satu kompleks bangunan dalam Situs Muaro Jambi, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, yang tengah dipugar. Struktur bangunan dari bata itu berusia lebih tua.
Temuan ini merupakan pertama kalinya didapati tim arkeolog setempat. Menurut Kristianto, selama ini tim lebih sering mendapati struktur bangunan candi yang lebih tua pada bagian dalam candi, bukan di bagian bawah. Struktur candi yang lebih tua pada bagian dalam pernah ditemukan saat tim arkeolog memugar Candi Tinggi yang terletak di kompleks utama Situs Muaro Jambi. Perbedaan usia struktur bata ini terlihat dari warnanya.
Candi Kedaton berjarak sekitar 2 kilometer dari kompleks utama situs Muaro Jambi. Pemugaran kali ini merupakan yang kedua kali dilakukan dan akan selesai November mendatang. Pemugaran pertama berlangsung tahun lalu. Seluruh rangkaian pengerjaan pemugaran kompleks Candi Kedaton ditargetkan selesai selama lima tahun.
Keunikan lain dari Candi Kedaton adalah banyaknya ditemukan krakal di bagian tengah bangunan induk. Krakal selama ini tidak ditemukan pada candi mana pun di kompleks Muaro Jambi.
2.
Di Ceritain oleh titoHeyzi on 13 December 2011
Setelah puas menikmati wisata bahari, maen - maen di pantai dan menikmati sunset di P. Berhala. Selanjutnya kita akan mengunjungi Wisata Sejarah Candi Muaro Jambi. Situs Percandian Muaro Jambi terletak di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muara Jambi. Jaraknya dari ibukota provinsi Jambi sekitar 40 kilometer. Kompleks ini tak jauh dari daerah aliran sungai Batanghari. Untuk sampai ke sana, bisa menempuh jalur darat atau pakai kapal cepat lewat sungai. Jadi, jaraknya dari Kota Jambi tidak sejauh perjalanan kita ke P. Berhala.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglXbqYKi59tcTJV-xTPNlncuick8YqfxDDNadjvPz8JM_x-QXe9x-C5WTM9DoZOYni5oMoWh0ykIWmlcDiAN1R2vRNRpBwAMbFdnhtc6_dTrLslkqbY1fBUqw9HwV5rHcEC9RB2zXgSwk/s400/lokasi.jpg
Lokasi Candi Muaro Jambi

Situs ini mempunyai luas 12 km persegi, panjang lebih dari 7 kilometer serta luas sebesar 260 hektar yang membentang searah dengan jalur sungai. Situs ini berisi 80-an candi yang sebagian besar masih berupa gundukan tanah (menapo) yang belum dikupas (digali), dan sembilan candi besar. Kesembilan candi tersebut antara lain: Candi Kotomahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong satu dan Gedong dua, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Telago Rajo, Candi Kembar Batu, dan Candi Astano.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeY4ycHwMFfqxBony9Z13Cztr1Dx94wrzBmdB9kU2nFN0lHC1uZPRpF2pFDixBeyBRk0mUX-5_5HJie8Iyn9in4OF8jgDLVHpDNfZovJ6Zzx_skaBoruzoBNk0gipbIYApcltQikYpym4/s400/55158613.jpg
Batas Kota Jambi dan Kab. Muaro Jambi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjTVcf6_Q9a_PfZzVy_V7-FcDdCTToVNgtx7_7e8xpV7iMHEgX3LWkC7kvpzqp4k5FysSf6-8RUSbQEfgA3YZnnClZs4KKBFAHhHAETHedquwfXzb1mZTKrJDFTBHYyUnMsBBQJt1AFMg/s400/mj3i.jpg
http://www.skyscrapercity.com :: Balaputradewa

Situs Purbakala Kompleks Percandian Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Hindu-Buddha dengan luas 12 kilometer persegi, terluas di Indonesia yang kemungkinan besar merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Pertama kali ditemukan oleh tentara Inggris bernama SC Crooke pada 1820, ketika ia ditugaskan memetakan Sungai Batanghari. Candi tersebut diperkirakakn berasal dari abad ke-11 Masehi. Candi Muaro Jambi merupakan kompleks candi yang terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatera.

0 komentar:

Posting Komentar