Tentang Candi Muaro Jambi
Situs purbakala ini membentang dari barat ke timur di tepian Sungai Batanghari sepanjang 7,5kilometer.Kompleks percandian ini dapat ditempuh melalui darat dan sungai dengan jarak dari Kota Jambi sejauh 30 Km. Dari sekitar 80 reruntuhan candi yang sudah diketahui, yang oleh masyarakat setempat disebut menapo, baru sebagian kecil yang sudah dipugar. Berdasarkan sisa-sisa reruntuhan yang ada, sebuah bangunan menggunakan batu merah.
Candi-candi yang sudah dibangun dan bisa dikunjungi wisatawan adalah Candi Vando Astano, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Gedong 1, Candi Gedong 2, dan kolam Talaga Rajo. Juga terdapat Kanal-Kanal Tua yang mengelilingi komplek Percandian ini. Lokasinya tersebar di Desa Muaro Jambi, Kemingking Dalam, dan Danau Lamo.
Pemprov Jambi telah menyusun master plan pengembangan situs candi Muaro Jambi dan berikut Design Engineering (DED) detail untuk menentukan Restorasi Pengembangan Situs tersebut sebesar lebih kurang 12 triliyun.
Desa Muaro Jambi Kecamatan Muaro
Sebo adalah tempat/lokasi candi Muaro Jambi, terletak 2 km sebelah timur laut kota
Jambi atau 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan darat melalui Jembatan
Batanghari 2. Dikawasan ini terdapat Candi Astano, Candi Tinggi, Candi Gumpung,
Candi Kembar Batu, Candi Gedong, Candi Kedato dan Candi Koto Mahligai. Dilihat
dari segi arsiteknya, bangunan tersebut merupakan kebudayaan Budhis pada abad
ke IV dan V masehi. Salah satu penemuan arca di Candi Gumpung memperlihatkan
ciri-ciri yang banyak persamaannya dengan arca Prajnaparamita dari zaman
Singosari. Beberapa meter dari candi telaga tempat pemandian para raja yang
dinamakan telaga Rajo.
Kelompok Candi Tinggi terletak
kurang lebih 200 meter timur laut Candi Gumpung. Candi berukuran 75 x 92 meter
yang dipagar sejak tahun 1979-1988. Pintu gerbang utamanya berada disisi timur.
Didalam halaman kelompok Candi Tinggi terdapat sebuah candi Induk dan enam buah
Candi Perwara (penampilan)
Selain itu terdapat sisi lantai bata
di depan candi induk yang memiliki denah berbentuk bujur sangkar ukuran 16 X 16
meter. Setelah dipagar, kini candi Induk memiliki dua teras dan tubuhnya
cendrung mengecil keatas.
Lalu ada 6 buah candi lagi yang
hanya bagian pondasi dan sedikit bagian kakinya saja. Sejumlah temuan penting
yang dapat ditemukan dari kelompok Candi Tinggi adalah sebuah potongan benda
dari besi dan perunggu, kaca kuno, pecahan-pecahan arca batu, pecahan-pecahan
keramik yang umumnya alat-ala rumah tangga yang berasal dari china dari
abad 9-14 M serta ratusan bata bertulis, bertanda, serta ratusan bata bercap.
Dan huruf pada bata menunjukkan tertulis huruf Pallawa (Prenagari).
Dikompleks candi Muaro Jambi ini,
terdapat Candi Kembar Batu, letaknya sekitar 250 meter di tenggara Candi Tinggi
yang dibatasi fisik oleh pagar keliling yang berbentuk empat persegi panjang
dengan ukuran yang tidak sama setiap sisinya, namun secara kasar dapat dihitung
64 X 54 meter persegi dan terdapat struktur tiang bangunan yang terbuat dari
kayu dan lantai yang terbuat dari batu bata. Gong Cina pernah ditemukan oleh
para arkeolog. Gong yang berasal dari perunggu beraksara Cina ini disebut-sebut
sebagai gong perang, yang kini tersimpan di Museum Negeri Jambi. Dan ada juga
candi induk,berukuran 11,5 x 11,5 meter berada didepan Candi Perwara
(penampil). Candi Induk ini memiliki tangga pada bagian timurnya.
Kemudian Candi Gedong yang terdiri
dari dua bagian yakni Gedong 1 dan Gedong 2. Keduanya sangat berdekatan
lokasinya sekitar 150 meter. Candi ini terletak sekitar 1.450 meter dari
sebelah timur Candi Kedaton, sama-sama memiliki struktur tangga di sebelah
timur. Candi Gedong 1 sangat unik, dibangunan yang berbentuk bujur sangkar ini
banyak dijumpai temuan lepas purbakala seperti mata uang kepeng dari Cina
sebanyak 161 buah, peralatan keagamaan, bata berprofil, bata bertekuk, bata
bergores dan kramik Cina serta gerabah local (tembikar). Sebagian besar uang
tersebut dalam keadaan aus dan sulit dibaca. Sebagian besar hurufnya berasal
dari Dinasti Tang (618-907 M), dinasti Tang selatan (937-976 M), dan dinasti
Sung ( 960-1280 M). Di lokasi Candi Gedong juga terdapat sebuah arca Jagopati (
Arca Prajurit)
Tak kalah menakjubkannya, Sampai
awal abad ke-21 M ini, disitus candi Muaro Jambi telah teridentifikasi kurang
lebih 110 bangunan candi yang terdiri dari kurang 39 kelompok candi. Bangunan
candi tersebut adalah peninggalah kerajaan melayu hingga kerajaan Sriwijaya,
yang berlatar belakang kebudayaan melayu budhis. Diperkirakan candi-candi
dilokasi situs sejarah candi Muaro jambi mulai dibangun sejak abad 4 M, salah
satu diantara kelompok candi tersebut adalah Candi Gumpung.
Lokasi kelompok Candi gumpung berada
pada 500 meter dikanan mudik sungai Batanghari. Candi Gumpung adalah candi
terbesar kedua setelah candi Kedaton. Candi Gumpung tersusun dari bangunan bata
dari berbagai bentuk dan ukuran. Dan disini pernah ditemukan benda purbakala
yang berhasil di ketemukan oleh para arkeolog. Kelompok Candi Gumpung dibatasi
pagar keliling yang membentuk bujur sangkar yang memiliki ukuran panjang
keseluruhan 604,40 meter. Luas keseluruhan areal Candi Gumpung adalah 229,50
m2. Candi Gumpung memiliki Candi Perwara (penampil) sebanyak 5 buah, yang belum
jelas benar wujudnya, 4 buah gapura dan 2 buah tempat yang diperkirakan bekas
kolam. Gumpung berasal dari penamaan sebuah menapo gumpung dari masyarakat
sekitar, dalam bahasa melayu berarti papak atau patah atau terpotong
diatasnya.
B.
Macam-Macam Candi di Jambi
1. Candi Kedaton Muaro Jambi
Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Provinsi Jambi
menemukan struktur baru candi di bawah Candi Kedaton, salah satu kompleks
bangunan dalam Situs Muaro Jambi, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro
Jambi, Provinsi Jambi, yang tengah dipugar. Struktur bangunan dari bata itu
berusia lebih tua.
Temuan ini merupakan pertama kalinya didapati tim arkeolog
setempat. Menurut Kristianto, selama ini tim lebih sering mendapati struktur
bangunan candi yang lebih tua pada bagian dalam candi, bukan di bagian bawah.
Struktur candi yang lebih tua pada bagian dalam pernah ditemukan saat tim
arkeolog memugar Candi Tinggi yang terletak di kompleks utama Situs Muaro
Jambi. Perbedaan usia struktur bata ini terlihat dari warnanya.
Candi Kedaton berjarak sekitar 2 kilometer dari kompleks
utama situs Muaro Jambi. Pemugaran kali ini merupakan yang kedua kali dilakukan
dan akan selesai November mendatang. Pemugaran pertama berlangsung tahun lalu.
Seluruh rangkaian pengerjaan pemugaran kompleks Candi Kedaton ditargetkan
selesai selama lima tahun.
Keunikan lain dari Candi Kedaton adalah banyaknya ditemukan
krakal di bagian tengah bangunan induk. Krakal selama ini tidak ditemukan pada
candi mana pun di kompleks Muaro Jambi.
2.
Di Ceritain oleh titoHeyzi on 13
December 2011
Setelah puas menikmati wisata
bahari, maen - maen di pantai dan menikmati sunset di P. Berhala. Selanjutnya kita akan mengunjungi Wisata Sejarah Candi
Muaro Jambi. Situs Percandian Muaro Jambi terletak di Desa Muaro Jambi,
Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muara Jambi. Jaraknya dari ibukota provinsi
Jambi sekitar 40 kilometer. Kompleks ini tak jauh dari daerah aliran sungai
Batanghari. Untuk sampai ke sana, bisa menempuh jalur darat atau pakai kapal
cepat lewat sungai. Jadi, jaraknya dari Kota Jambi tidak sejauh perjalanan kita
ke P. Berhala.
Situs ini mempunyai luas 12 km
persegi, panjang lebih dari 7 kilometer serta luas sebesar 260 hektar yang
membentang searah dengan jalur sungai. Situs ini berisi 80-an candi yang
sebagian besar masih berupa gundukan tanah (menapo) yang belum dikupas
(digali), dan sembilan candi besar. Kesembilan candi tersebut antara lain:
Candi Kotomahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong satu dan Gedong dua, Candi
Gumpung, Candi Tinggi, Telago Rajo, Candi Kembar Batu, dan Candi Astano.
Situs Purbakala Kompleks Percandian
Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Hindu-Buddha dengan luas 12
kilometer persegi, terluas di Indonesia yang kemungkinan besar merupakan
peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Pertama kali ditemukan oleh
tentara Inggris bernama SC Crooke pada 1820, ketika ia ditugaskan
memetakan Sungai Batanghari. Candi tersebut diperkirakakn berasal dari abad
ke-11 Masehi. Candi Muaro Jambi merupakan kompleks candi yang terbesar dan yang
paling terawat di pulau Sumatera.
0 komentar:
Posting Komentar